Sunday, October 31, 2021

Kiamat dari sudut sains


Kiamat dari sudut sains



Mendiskusikan hari kiamat, pasti akan mendebarkan dan banyak orang ingin mengetahuinya, dari pelajaran agama sejak di SD, kita sudah tahu persis kalau kiamat menjadi rukun iman kelima, dan pasti akan datang, hanya saja kita sebagai makhluk ciptaan Allah, tidak tahu persis kapan kiamat itu akan terjadi, kapan kejadiannya berlangsung itu adalah rahasia Allah dan tidak satu makhlukpun diberitahu oleh Allah, namun tanda-tanda kedatangannya menjadi Nubuwwah Nabi, yang tersirat dalam hadis-hadis Rasulullah. Meski begitu, Allah SWT melalui Rasulullah SAW sudah mengabarkan tanda-tandanya, Mekah menjadi salah satu kota di muka bumi yang disebut Nabi akan menunjukan tanda tanda bahwa kiamat sudah dekat.

Pertanda yang disebutkan Nabi SAW ini, dahulunya dianggap mustahil terjadi, namun apa yang ada di Kota Mekah saat ini benar-benar menunjukan kondisi seperti apa yang pernah diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW dahulu.Entah kita atau bahkan penduduk Mekah menyadari atau tidak, yang jelas tanda tanda tersebut sudah terjadi, dan Rasulullah SAW sudah mengetahuinya sebelum kota Mekkah menjadi seperti sekarang. Lalu apa tanda tanda kiamat dari Mekah yang pernah diucapkan oleh Rasulullah SAW?.

1. Bangunan Tinggi Melebihi 

Nabi SAW pernah mengabarkan bahwa, salah satu tanda bahwa kiamat sudah dekat adalah, ketika banyak bangunan di Mekah yang tingginya melebihi gunung. Dalam sebuah riwayat dijelaskan, bangunan bangunan itu tingginya begitu menjulang, bahkan melebihi tinggi dari sebuah gunung. Ibnu Syaibah pernah meriwayatkan, "Pada suatu hari, aku menuntun tali kekang onta Abdullah ibnu Amr, lalu beliau berkata:

Apabila kalian telah melihat galian galian besar di Mekah, dan bangunan bangunannya menjulang tinggi melebihi pegunungan-nya maka ketahuilah bahwa, kiamat telah mendekatimu" (HR. Ibnu Abi Syaibah).Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga pernah bersabda: "Kiamat tidak akan terjadi, hingga gunung gunung hilang dari tempatnya, dan kalian melihat perkara besar yang belum kalian lihat" (HR. Ath-Thabrani).

Pada zaman kehidupan Nabi, Kota Mekah masih sangat tandus, dan tidak terbayang akan berdiri bangunan-bangunan tinggi seperti saat ini.Kalau kita melihat kota Mekah saat ini, tak ubahnya sepert Las Vegas di Amerika Serikat, bahkan di depan Masjidil Haram sudah dibangun Mecca Royal Clock Hotel Tower.

Tingginya gedung ini mencapai lebih dari 601 meter, dan hanya selisih 200 meter dari gedung tertinggi dunia saat ini, yaitu Al Burj Khalifa Dubai, meski pembangunan Royal Clock Hotel Tower ini pernah dikritik oleh beberapa tokoh islam, akan tetapi oleh pemerintah Arab Saudi, pembangunan terus saja berlanjut.Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa pada suatu hari malaikat Jibril menemui Rasullullah SAW dengan wujud manusia Malaikat Jibril datang dengan mengenakan pakaian yang teramat putih dan warna rambut yang hitam kelam.

Beliau datang untuk berdialog dengan Rasullullah SAW, dan memberikan pengajaran kepada sahabat. Malaikat Jibril bertanya tentang Islam, Iman, dan Ihsan. Kemudian Malaikat Jibril bertanya tentang tanda kiamat.Dan diantara jawaban Nabi SAW adalah : "Dan bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan pengembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi" (HR. Bukhari).

Kemudian sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu anhu bertanya: "Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang tidak memakai sandal, dalam keadaan lapar, dan yang miskin itu?" lalu Rasulullah menjawab "Orang arab" (HR. Ahmad).

2. Gunung Gunung Di Makkah Mulai Berlubang

Selain menjelaskan bangunan tinggi yang melebihi gunung, Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa Tanda kiamat akan terjadi jika gunung gunung di kota Mekah sudah berlubang.

Hal ini tentu sulit dipahami oleh masyarakat pada masa kehidupan Nabi. Akan tetapi, yang dimaksud oleh Rasulullah ternyata sudah terjadi pada saat ini.Kita bisa melihat gunung gunung di Kota Mekah yang saat ini sudah berubah menjadi terowongan terowongan, bahkan Makkah juga dijuluki Kota Terowongan, karena memiliki puluhan terowongan.

Pada 2011 lalu, Mekah memulai pembangunan 55 terowongan melalui pegunungan dan sejumlah ruas jalan, 10 terowongan diantaranya untuk pejalan kaki, dan sisanya untuk jalur kendaraan.

Total panjang terowongan yang dibuat pemerintah Arab di Makkah mencapai 30 KM, dan apa yang dikhawatirkan oleh Rasulullah SAW pada masanya, benar terjadi di era sekarang. Hal ini menandakan Kiamat sudah semakin dekat.

3. Bayangan Ka'bah Tak Lagi Nampak

Rasulullah SAW juga bersabda bahwa, Kiamat akan terjadi jika Al-Sa'ah telah membentang bayangannya, sehingga bayangan Ka'bah tidak lagi tampak, Al-Sa'ah merupakan salah satu pengertian dari kiamat.

Sementara di Arab, Al-Sa'ah bisa diartikan sebagai "Jam". Karena itulah, para ulama mengartikan secara langsung bahwa, dunia sekarang sedang menuju hari kiamat.

Karena Rasulullah SAW pernah menyebutkan, salah satu tanda kiamat yang akan muncul di Kota Mekah adalah, bayangan Al-Sa'ah (menara jam) yang menutupi Ka'bah.


Dan ketiga tanda yang pernah disebutkan Rasulullah tersebut sudah benar benar terjadi di kota Mekah, setelah mengetahui hal ini, akankah kita masih ingin berlaku sombong dan terus bermaksiat?.

Sedangkan tanda tanda kiamat, sedikit demi sedikit sudah Allah tunjukkan kepada kita, oleh sebab itu, mulailah menyadari dan perbanyaklah amal kebaikan.Kiamat! Seram juga mendengarnya. Sekarang lagi “ngetren”nya orang membicarakan tentang kiamat. Situs-situs di internet banyak yang memposting tentang kiamat, baik menganalisisnya secara agama maupun secara sains. Apalagi setelah dimunculkannya filem yang berjudul “2012”, ini menambah hebohnya pembicaraan mengenai “armagedon” ini. Diperparah lagi setelah ada situs yang menyatakan bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 berdasarkan kalender suku Maya. Banyak yang memprediksi bahwa kiamat 2012 akan menar-benar terjadi. Paranormal, ahli agama, ilmuwan bahkan orang awam pun juga ikut pusing memprediksikan kapan kiamat akan benar-benar terjadi. Benarkah pada Desember 2012 dunia akan musnah? Eh ternyata hingga sekarang tahun 2021, kiamat belum juga terjadi. Tetapi bukankah tanda-tandanya sudah bermunculan, jadi kita tetap bersiap-siap saja.

iklan


 

Salah satu teori yang menyebabkan kiamat adalah matahari yang terus membesar dan akhirnya memakan planet, sering dikenal dengan istilah “red giant”.Matahari  “red giant” jika kehilangan hidrogen dan akan memakan bumi dan planet lainnya

Matahari akan membesar ketika kehabisan Hidrogen yang digunakan untuk melakukan reaksi fusi nuklir yang nantinya menghasilkan cahaya. Saat hidrogen habis, inti Matahari akan terus mengecil dan kian masif bentuknya. Sementara bagian terluar yang lebih bersifat loose akan terus membesar sehingga menjadi “Red Giant”. Selanjutnya Matahari akan meledak dan terjadilah peristiwa yang dinamakan supernova. Bagian-bagian yang terbuang akan menjadi debu-debu kosmik, cikal bakal bintang baru. Debu-debu kosmik tersebut akan berkumpul dan membentuk awan molekul raksasa. Awan raksasa berputar sehingga bagian pusatnya membentuk bola (Nebula). Perputaran itu makin cepat sehingga bagian pusat makin solid dan bagian luar terlempar. Bagian dalam inilah yang akan membentuk bintang dan bagian terluar membentuk gugusan planet. Lalu kapan ini terjadi?

Untuk mengetahui jawaban tersebut dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan hukum relativitas Einsten. Ketika Enstein meneliti efek-efek relativitas khusus, dia menemukan bahwa energi (E) dan massa (m) ternyata ekivalen dan dapat saling berubah melalui persamaan yang sangat terkenal itu, E = mc2, dengan c adalah kecepatan cahaya. Kecepatan cahaya adalah 3 x 108 m/s. Rumus itu mengandung arti bahwa energi yang dihasilkan suatu partikel berbanding lurus dengan massa dan kuadrat kecepatan cahaya.

Kita hitung terlebih dahulu berapa energi yang bisa dihasilkan oleh matahari seluruhnya. Matahari akan menggunakan massanya untuk menghasilkan energi melalui reaksi fusi. Reaksi fusi hanya terjadi pada suhu yang tinggi sehingga dinamakan reaksi fusi termonuklir. Pada reaksi fusi di Matahari, setiap empat atom hidrogen berubah menjadi sau atom helium. Pada reaksi fusi terjadi penyusutan massa.

Dari eksperimen diketahui bahwa massa 1 atom Helium sedikit lebih ringan daripada massa 4 atom Hidrogen. Ada massa yang hilang sebanyak 0.7% massa 4 atom Hidrogen, artinya setiap 1 kg Hidrogen akan berubah menjadi 0.993 kg Helium, dan sisa massa yang hilang sebanyak 0.007 kg ini akan diubah menjadi energi. Berapa jumlah energi yang dibebaskan oleh 0.007 kg massa ini?

Melalui rumus Enstein, kita dapat menghitung bahwa reaksi 1 kg Hidrogen menjadi 0.993 kg Helium akan membebaskan massa sebesar 0.007 kg (0,7%) yang ekivalen dengan energi sebesar:Menurut Wikipedia, matahari itu memiliki massa 1,922 x 1030 kg. Lho kok tahu sih? Apakah pernah ada orang menimbang matahari? Massa matahari diketahui dengan menggunakan hukum-hukum yang dikeluarkan oleh Keppler dan Newton. Untuk mengatahui bagaimana menghitung massa matahari silahkan baca postingan bagaimana mengukur massa matahari.

Kita mengetahui bahwa jumlah Hidrogen dalam Matahari kurang lebih adalah 74% dari total massa Matahari (silahkan baca di Wikipedia). Perhitungan modern yang lebih teliti menyimpulkan bahwa daerah di dalam Matahari yang cukup panas untuk dapat menghasilkan reaksi nuklir, hanyalah daerah yang mencakup 10% dari total Hidrogen. Kita dapat menghitung, berapa jumlah energi yang akan dibebaskan dari Hidrogen yang dilebur menjadi Helium:

 

Matahari memancarkan energi sebesar 3.8 x 1026 Joule setiap detik.  Jadi berapa lama matahari bisa memancarkan energi? Oke, kita hitung sekarang lama matahari bisa memancarkan energi dengan persamaan:

 

Satu tahun sama dengan 31.536.000 detik atau 3,2x107 detik (silahkan baca konversi waktu). Jadi kita dapat tentukan berapa tahun lagi matahari akan mati, dengan cara:

 

Jadi kiamat akan benar-benar terjadi menurut analisis fisika adalah 7,7 milyar tahun lagi. Jadi bagaimana tanggapan Anda mengenai isu-isu akan terjadinya kiamat pada 21 Desember 2012?

Ada beberapa informasi sebaiknya untuk kita perhatikan sebagai penyeimbang dan bantahan sains dari  teori  “kiamat 2012” yakni: badan antariksa milik Amerika Serikat yang bernama NASA menyatakan bahwa tak akan terjadi hal buruk pada tahun 2012. Jika ada planet lain yang akan menghantam bumi, itu diperkirakan ada. Namanya adalah planet Ersi. Tetapi jaraknya masih 4 miliar mil dari bumi.

NASA juga belum melihat adanya asteroid raksasa yang akan menabrak bumi seperti pada waktu punahnya dinosaurus. Ilmuwan yang terpercaya di seluruh dunia tahu bahwa memang ada puncak badai matahari di tahun 2012 – 2014. Mamun tidak ada yang spesial, itu hanya fenomena alam yang terjadi sekitar sebelas tahunan.

Fakta yang lebih lucu lagi, tetua dari keturunan Suku Maya Guatemala, Apolinario Chile Pixtun menegaskan bahwa sejumlah teori terkait kiamat 2012 itu adalah pernyataan yang dilontarkan orang barat sendiri dan bukan dari Suku Maya. Dia membenarkan bahwa menurut Suku Maya, perhitungan kalender akan berakhir pada 21 Desember 2012, akan tetapi itu bukanlah akhir dari segala-galanya.( sebagian diambil dari mafia online guys..)


Monday, September 6, 2021

Ya’juj – Ma’juj



Tahu ngga bro ?! Pertanda datangnya hari kiamat adalah nongolnya Yajuj - Majuj , siapa mereka? Mereka itu sebutan untuk kaum keturunan Nabi Adam AS. Yajuj Majuj ini digambarkan sebagai kelompok yang suka berbuat kerusakan dan kejahatan di seluruh bumi.Tidak ada yang dapat menghalangi kemunculannya, kecuali atas kehendak Allah SWT. Ada sebuah riwayat yang menjelaskan kalau yajuj majuj berasal dari keturunan Yafits putra Nabi Nuh AS. Mereka juga bukan makhluk ghaib seperti Malaikat dan Jin.

Walau begitu, kedatangan yajuj majuj adalah sebuah kepastian. Sebab sosoknya telah dijelaskan dalam Alquran. Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang yajuj dan majuj lengkap dengan dalil yang membahasnya.

Yajuj Majuj penjelasan dari Alquran dan Hadist

Kutipan Tafsir Al-Maragi Juz XVI oleh Ahmad Musthafa al-Maragi, secara fisik kaum yajuj majuj berasal dari ras Turki dan Mongol. Ciri-cirinya telah dijelaskan dalam hadist Rasulullah berikut ini:
Al-Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Harmalah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh, sementara kalian senantiasa memerangi musuh, hingga datang Yakjuj dan Makjuj; Bermuka lebar, bermata sipit, berambut pirang. Mereka datang dari setiap arah, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit.'' (HR. Ahmad 5: 271).

Tempat tinggal asli kaum ini adalah di bagian utara benua Asia, tepatnya di negara

Mongolia dan bagian timur Turkistan. Mereka tetap berada di wilayah tersebut dan

tidak akan mampu keluar darinya karena ada dinding Dzulqarnain yang dipasang

dengan kuat sejak ribuan tahun lamanya. Dzulqarnain sendiri hidup sejaman

dengan Nabi Ibrahim AS. Mengenai dinding Dzulqarnain, sebenarnya ini sudah

terbuka pada zaman Nabi. Rasulullah SAW bersabda:
‘"Hari ini, dinding Ya'juj dan Ma'juj telah dibuka seperti ini." Lalu beliau melingkarkan ibu jari dengan jari telunjuk...’
Kemudian terbukanya dinding akan selalu bertambah, hingga akhirnya hancur dan lenyap pada hari kiamat nanti. Mengutip buku Misteri Ya'juj Ma'juj oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir, kaum yajuj majuj berjalan dengan sangat cepat dari satu tempat ke tempat lain. Mereka banyak berbuat kejahatan dan kekafiran, keluarnya mereka dari tempat asalnya dapat membawa kerusakan besar di muka bumi. Bahkan ada yang berpendapat, karakter yajuj majuj rada mirip-mirip orang Israel sekarang.Bukankah para pemimpin negara Israel ini, hampir semuanya dilahirkan di Rusia, kebetulan Rusia ini menjadi bagian Kerajaan Khazar yang berada di antara Laut Hitam dan  Laut Kaspia. 

Wilayah yang sama yang ditinggali oleh Kekaisaran Rusia (saat ini terpecah menjadi Rusia 

dan beberapa negara).


    Kelak, atas izin Allah kaum yajuj majuj ini akan dimusnahkan dari bumi. Di saat Nabi Isa AS turun ke bumi, beliau bersama kaum mukmin akan menghadapi kebringasan Yakjuj dan Makjuj. Beliau berdoa kepada Allah agar membinasakan kaum perusak tersebut.

Nabi Isa bin Maryam dan para sahabat terkepung, sehingga pada saat itu sebuah
kepala sapi lebih berharga bagi mereka daripada seratus dinar. Nabi Isa bin Maryam dan para sahabat berdoa agar Allah menghancurkan Yakjuj dan Makjuj beserta pengikutnya. Lalu Allah menimpakan kepada mereka penyakit hidung seperti yang melanda hewan, sehingga mereka mati semuanya” (HR. Muslim).

Apapun tafsiran kita tentang yajuj majuj, ada yang lebih penting mengenai berita dari Nabi
kita, Rasullullah pernah bersabda :  Allah berfirman, “Wahai Adam. Ia pun menjawab, 
“Ya,aku memenuhi panggilan-Mu”. Allah berfirman, “Keluarkanlah ba’tsun naar (utusan neraka)!” Ia bertanya, “Apakah ba’tsun nar itu?” Allah berfirman, “Dari setiap 1000 orang, 999 orang sebagai menghuni neraka (sehingga 1 orang masuk surga ). Para shahabat pun gempar dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang termasuk satu orang (yang satu) itu?” Beliau bersabda, “Bergembiralah! Sesungguhnya dari kalian satu orang dan dari Ya`juj dan Ma`juj seribu orang”. (HR. Bukhari).
Secara akal, mungkin diantara kita akan menafsirkan bahwa berita ini sungguh diluar nalar manusia, namun secara akal pula, adakah yang lebih masuk akal dari semua penjabaran fisika terhadap isi alam jagat raya ini ? Semua akan setuju, akal manusia sangat terbatas untuk menerima fakta di alam jagat ini, padahal disisi lain ada alam ghaib (kalau ilmuwan bilang sih...alam methafisika) secara kasat mata pasti hanya blank ngga terlihat sama sekali, seperti kita tidak mampu melihat gelombang infra merah,ultra violet,... bahkan yang sehari-hari dekat dengan kita seperti jin, iblis...siapa yang bisa lihat?

Sunday, September 5, 2021

Jalan2 ke Bulan

  

Mencari fakta Bulan

    Hai guys tahu ngga ? Bulan  mengelilingi Bumi selama 27,3 hari untuk satu kali putaran. Tapi kita juga sudah tahu kalau Bumi mengelilingi Matahari juga, dalam waktu yang sama, makanya Bulan butuh waktu  lebih lama buat memperlihatkan fase yang sama ke Bumi, kira-kira sekitar  29,5 hari .,.. makanya kita sering mengatakan 1 bulan ada 30 hari, ngga salah2 amat sih. Fasenya juga berubah-ubah selama 1 periode tersebut, kadang Bulan berbentuk sabit, kadang 3/4 bagiannya aja, kadang purnama, kadang bulan yang baru akan muncul (gelap ya). Tidak seperti kebanyakan satelit planet lainnya, orbit Bulan lebih dekat ke garis bidang ekliptika daripada ke garis bidang khatulistiwa planet. Coba perhatikan gambar ini

Rumit banget ya guys!

Hal serumit ini, tentu tidak rumit buat Sang Pencipta Bulan, coba perhatikan :


وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ

(S. Yaasiin Ayat 39) 

Dan telah Kami tetapkan bagi bulan(QOMAR) manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. 

Jadi sebetulnya kerumitan ini disediakan oleh Tuhan, supaya Bulan memang harus mengelilingi Bumi selama periode hampir 30 hari, maka kita bisa menyaksikan bulan dari Bumi. Mengapa Bulan terlihat ? ya karena ada Cahaya yang menampakkannya

Skala perbandingan ukuran dan jarak Bumi-Bulan.
 Garis kuning merupakan perjalanan cahaya dari Bumi ke Bulan
 (sekitar 400.000 km atau 250.000 mil) dalam 1,26 detik.



Bayangkan saja, cahaya merambat antar Bumi - Bulan sekitar 400.000.000 meter per 1,26 detik, yach mendekati kecepatan cahaya yang biasa kita pakai     sekitar  3×108m/s                                                                               , sepertinya Bulan terletak ngga jauh-jauh amat dari Bumi dibandingkan tempat lain yang lebih dasyat jauhnya ,

ini kan sesuai dengan apa yang dikatakan Tuhan sbb :

يُدَبِّرُ ٱلۡأَمۡرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ ثُمَّ يَعۡرُجُ إِلَيۡهِ فِى يَوۡمٍ۬ كَانَ مِقۡدَارُهُ ۥۤ أَلۡفَ سَنَةٍ۬ مِّمَّا تَعُدُّونَ (٥)

"Dia mengatur segala urusan dari langit ke Bumi , kemudian (urusan) itu naik kepadaNYA dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." S. Assajadah 5

Jadi 1 hari dunia = 1000 tahun, coba lihat juga dengan pernyataan ini 


تَعْرُجُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ اِلَيْهِ فِيْ يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهٗ خَمْسِيْنَ اَلْفَ سَنَةٍۚ

"Para Malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun." S. Al Ma'arij. 4

Seandainya kecepatan cahaya tidak berlaku, bagaimana mungkin  jarak tempuh yang segitu jauh dapat dicapai, wajarlah gerak cepat cahaya memperlihatkan betapa fenomena jagat raya ini sangat luas dan tak terbayangkan luasnya oleh ukuran kasat mata manusia. Juga pasti hukum relativitas tentang waktu amat berlaku. Subhanallah.

Lalu bagaimana bentuk kejadian Bulan dari Bumi kita ? Prediksi ya boleh-boleh saja seperti yang ada pada video berikut..video buatan NASA. 

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ (s.As-Sajdh 4)

"Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"

Dari prediksi pembentukan Bulan, Bulan terbentuk sekitar 4,527 ± 0,010 miliar tahun yang lalu,Rick Carlson menunjukkan bahwa Bulan berusia sekurang-kurangnya 4,4 hingga 4,45 miliar tahun, itu hasil penelitiannya,dugaan  ini  menjelaskan jika fisi Bulan asalnya dari kerak Bumi akibat gaya sentrifugal,penangkapan gravitasi sebelum pembentukan Bulan,  dan pembentukan Bumi dan Bulan secara bersama-sama. Tetap saja Ilmuwan sains banyak yang tidak percaya dengan pernyataan logis dari Tuhan, mereka harus berada pada garis ilmiah yang didukung riset dan penelitian, seperti proses kejadian terbelahnya Bulan disuatu malam. Ini sudah menjadi perbincangan umum, bahwa Bulan pernah terbelah, ada peneliti yang mendukung seperti Tom Watters, peneliti dari Smithsonian National Air dan Space Museum. Namun para ilmuwan NASA masih meragukannya.

"Dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu, bahwa penduduk Makkah meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam agar beliau menunjukkan tanda-tanda (mukjizat). Maka beliau memperlihatkan kepada mereka di mana bulan terbelah menjadi dua bagian hingga dapat terlihat gua Hira dari celah di antaranya". (HR. Bukhari) No. 3579. Shahih).


Guru terbaik adalah fakta dan tak terbantahkan, namun proses pencapaiannya membutuhkan waktu, selama mengisi proses tsb, sebaiknya ajarkan saja anak didik dengan fakta yang sudah terbukti valid adanya , tapi juga ngga kalah penting adalah mengetahui dogma-dogma alam yang sudah tersirat dalam ajaran religi, mengapa ? emang...sesudah umur terbatas kita mau lari ke BULAN ?

Wednesday, September 1, 2021

Fenomena Alam













Bintang yang Mengetuk








Pada tahun 2016 ada berita viral tentang seorang astronot China yang  bernama Yang  Liwei mengalami kejadian misterius, ketika ia sedang berada dalam pesawat ruang angkasa. Yang Liwei mendengar suara ketukan misterius berkali-kali , seolah ketukan itu berada dibadan pesawat (coba lihat videonya guys!). Ketika itu Yang Liwei hanya seorang diri di dalam pesawat, siapa yang ngga serem coba. Sebetulnya peristiwa  dia alami sudah terjadi di tahun 2003,  ketika astronot  China pertama itu dikirim untuk perjalanan perdana  selama 21 jam mengorbit mengelilingi Bumi,tapi dia baru  menceritakannya belakangan, mungkin agak takut atau khawatir dibilang mengada-ada

kali ya...(Coba Anda telusuri analisa para ahli di sono, analisa diyoutube). Coba baca deh ceritanya, yang dimuat di liputan 6 :

"Situasi yang aneh yang aku alami selama berada di angkasa luar, adalah ketukan misterius itu,"kata Yang Liwei.

"Suara itu tak berasa dari dalam atau luar pesawat, tapi seperti seseorang mengetuk badan kapal angkasa luar dengan martil," lanjutnya.

Yang mengungkapkan ia sangat gugup dan merinding mendengar suara itu. Dan kala itu, ia memilih untuk berada di tengah ruang kendali untuk mencari sebabnya. Sayangnya, ia tak bisa menemukan sesuatu yang ganjil. Ketika kembali ke Bumi ia menceritakan kisahnya kepada pihak pemerintah. Namun, ia ditenangkan bahwa ada kemungkinan hal-hal ganjil yang sulit dijelaskan akan terjadi di angkasa luar. Termasuk suara misterius yang mungkin saja bisa terjadi."Rekan sesudah aku yang juga terbang ke angkasa luar memiliki pengalaman yang sama, namun ada juga yang tidak..."

 Menjadi pertanyaan di benak kita, koq bisa ya suara ketukan itu terdengar oleh Yang Liwei, bukankah secara fisika gelombang suara membutuhkan sumber suara dan medium. Kalau kejadiannya masih di bumi, ya ngga masalah, karena semua gelombang suara dihantarkan melalui udara dari sumber suara hingga sampai ke telinga. Lha ini suaranya keras begitu, sumbernya dari mana ? Ini namanya baru misteri, dan menjadi misteri yang baru. Atau jangan-jangan astronot china ini dalam keadaan tertekan sehingga muncul suara-suara halusinasi.

 Masalahnya, astronot lain juga ada yang mengalami kejadian misterius ini. 

Baiklah, dari segi keilmuan sains, Anda jangan antipati dulu. Ada frame of reference lain, yang sangat dipercaya tentang misteri ini. Perhatikan cuplikan ungkapan indah berikut : 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”


وَالسَّمَاۤءِ وَالطَّارِقِۙ - ١
Was samaa-i wath thaariq.

Artinya: “Demi langit dan yang datang pada malam hari."

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الطَّارِقُۙ - ٢  

Wa maa ad-raaka math thaariq.

Artinya: “Dan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?"

النَّجْمُ الثَّاقِبُۙ - ٣
An najmuts tsaaqib.
Artinya: “(Yaitu) bintang yang bersinar tajam,"......

Ternyata itu adalah surat At thaariq, yang menjelaskan tentang bintang yang mengetuk, suaranya mirip suara ketukan pintu. Dalam bahasa Arab Thariq dapat diartikan mengetuk, atau suara keras seperti orang membanting pintu. Kemungkinan lain bintang ini mengeluarkan sinar yang sangat tajam, seperti kata- kata dalam surat At Thariq. Para ilmuwan menyebutnya dengan bintang pulsar.  Terlepas benar atau tidak tentang pendapat para ahli bahwa itu adalah fenomena alam jagat raya yang mungkin saja terjadi, namun sudah ada bukti valid,bahwa di jagat raya ini ada yang namanya bintang At Thariq yang mengeluarkan suara ketukan seperti yang didengar oleh astronot Yang Liwei, bintang yang bersinar tajam. Fenomena ini sudah diberitakan oleh Nabi Muhammad SAW,  seperti ia pernah mengatakan bahwa bulan di belah menjadi dua pada suatu malam,fenomena bulan terbelah ini juga sudah dibuktikan oleh para astronot bahwa struktur bulan pernah mengalami pembelahan. Ini semua fenomena alam yang nyata.

Thursday, May 7, 2009

"Singing" Electrons Protect and Threaten Your TV and GPS

Electrons – the particles that carry electricity – can both protect and disrupt your satellite TV or GPS navigator with a "song" they make while being flung toward Earth in a giant magnetic slingshot.

Scientists using NASA's fleet of THEMIS spacecraft have discovered how radio waves produced by electrons injected into Earth’s near-space environment both generate and remove high-speed "killer" electrons.
Killer electrons are born within Earth's natural radiation belts, called the Van Allen belts after their discoverer, James Van Allen. If the Van Allen radiation belts were visible from space, they would resemble a pair of donuts around Earth, one inside the other, with our planet in the hole of the innermost. Killer electrons are mostly found in the outer belt, which over the equator begins approximately 8,000 miles above Earth and tapers off about 28,000 miles high. Although the outer belt is strongest around 16,000 to 20,000 miles up, it is highly variable, especially during solar storms, and an intense population of killer electrons can occur anywhere in the outer belt zone.

The high-speed electrons pose a threat to satellites in or near the outer belt -- those in medium-level and higher (geosynchronous) orbits -- like the Global Positioning System and most communications satellites. They are known as "killer" electrons because they can penetrate a spacecraft's sensitive electronics and cause short circuits.

"This discovery is important to understand the physical processes that shape the radiation belts, so that one day we will be able to predict the moment-by-moment evolution of the radiation belts and be in a position to safeguard satellites in these regions, or astronauts passing through them on the way to the moon or other destinations in the solar system," said Dr. Jacob Bortnik of the University of California, Los Angeles, lead author of a paper on this research appearing May 8 in Science.
Electrons are subatomic particles that carry negative electric charge, and we harness their flow every day as electricity. Electrons are also present in space in a gas of electrically charged particles called plasma, which is constantly blown from the surface of the sun as the solar wind. The solar wind can become particularly dense and gusty during solar storms, which are produced by explosive events on the sun like coronal mass ejections, billion-ton eruptions of solar plasma moving at millions of miles per hour.When this plasma interacts with Earth's magnetic field, some of it is shot toward Earth. As the solar wind plasma flows over Earth's magnetic field, it stretches the night-side magnetic field into a long "tail" which, when pulled too far, snaps back toward Earth. The magnetic field over Earth's night side acts like a slingshot, propelling blobs of plasma toward Earth. When this happens, electrons in the plasma blobs release extra energy gained from the slingshot by "singing" – they generate a discrete type of organized radio wave called "chorus," which sounds like birds singing when played through an audio converter.

Scientists previously discovered that electrons in the outer radiation belt can extract energy from these chorus waves to reach near-light speed and become killer electrons. The new research, confirmed by the team's THEMIS (Time History of Events and Macroscale Interactions during Substorms) observations, is that the chorus waves can be refracted into the inner portion of the radiation belts by dense plasma near Earth and bounce around from hemisphere to hemisphere within the radiation belts. When this happens, the chorus waves become disorganized and evolve into another type of radio wave called "hiss," according to the team.

Hiss waves, named for the sound they make when played through a speaker, are of interest to space weather forecasters because earlier research showed they can clear killer electrons from lower altitudes of the outer radiation belt. Hiss deflects the speedy particles into Earth's upper atmosphere, where they lose energy and are absorbed when they hit atoms and molecules there. Despite its important role, it was not clear how hiss was generated.

"It is not immediately obvious that these two waves are related, but we had a fortuitous observation where the THEMIS spacecraft were lined up just right to make the connection," said Bortnik. "First we observed chorus on the THEMIS "E" spacecraft, then a few seconds later, we observed hiss on the THEMIS "D" spacecraft, about 20,000 kilometers (almost 12,500 miles) away, with the same modulation pattern as the chorus."

"Last year, we published a Nature paper that put forward a theory that seemed to explain just about everything we knew about hiss," adds Bortnik. "We showed theoretically how chorus could propagate from a distant region, and essentially evolve into hiss. We reproduced statistical information about hiss, and a few case-examples published in the literature seemed to agree with what we were predicting. The only problem was that it seemed really difficult to verify the theory directly -- to have a satellite in the (distant) chorus source region, to have another satellite in the hiss region, to have both satellites recording in high-resolution simultaneously, for the waves to be active and present at the same time, and for the satellites to be in the right relative configuration to each other to make the measurement possible. That's where THEMIS came in. It has the right set of instruments, and the right configuration at certain parts of its orbit."

According to the team, it's possible other mechanisms could contribute to the generation of hiss as well. "Lightning could certainly contribute, and so could 'in situ' growth – the high-speed particles in the belts could generate hiss with their own motion. However, it's just a question of which mechanism is dominant, and each might dominate at different times and locations. More research is needed to determine this," said Bortnik.

The research was funded by NASA Heliophysics theory grant NNX08135G. The team includes Jacob Bortnik, Wen Li, Richard Thorne, and Vassilis Angelopoulos of the University of California in Los Angeles, Chris Cully of the Swedish Institute of Space Physics, John Bonnell of the University of California in Berkeley, and Olivier Le Contel and Alain Roux of the Centre d'Etude des Environnements Terrestre et Planétaires.



Bill Steigerwald
NASA Goddard Space Flight Center