Monday, March 16, 2009

Nano-treatment to torpedo cancer

Teknologi nano ternyata bisa menghancurkan sel kanker dengan target yang lumayan tinggi terhadap gen-gen tumor payu dara.
Secara teknis, tekonologi nano dilakukan - dengan meninggalkan sel-sel yang sehat tetap tidak berubah, sehingga berpotensi menawarkan harapan kepada orang-orang yang berjuang keras melawan penyakit kanker sementara operasi tidak mungkin dilakukan.
Teknologi ini sudah diuji cobakan kepada tikus, diharapkan dalam waktu 2 tahun akan diterapkan ke manusia.Lalu prosesnya gimana?
Ternyata gen yang telah dibungkus oleh partikel mikroskopis-nano, yang dirusak oleh sel kanker, so pasti akan memiliki sel-sel yang tidak sehat di sekitarnya. Sementara itu gen-gen tadi distimulasi untuk menghasilkan protein yang akan merusak sel kanker, bila gen-gen ini masuk ke sel-sel kanker, otomatis sel kanker akan rusak.
Para peneliti mengatakan bahwa teknologi ini bisa berpotensi menjadi relevan terutama untuk penderita kanker yang yg tidak dapat dibedah karena kankernya dekat dengan organ vital.
Mereka berharap mudah-mudahan cara ini juga digunakan untuk merawat kanker yang telah menyebar.

Cara yang menakjubkan.
Pimpinan riset Dr Andreas Schatzlein, dari Sekolah Farmasi di London, mengatakan: "Terapi gen ini memiliki potensi yang besar untuk menciptakan rasa aman dan sangat efektif untuk perawatan kanker ,tetapi tetap saja sel kanker menjadi salah satu tantangan besar di daerah ini.
"This is the first time that nanoparticles have been shown to target tumours in such a selective way, and this is an exciting step forward in the field. "Ini pertama kalinya partikel nano menunjukkan hasil yang sangat selektif untuk membunuh sel kanker , secara kontekstual ini merupakan hal yang baru.
"Setelah di dalam sel, sel-sel yang ditutupi dalam partikel gen akan menjadi aktif disekitar sel kanker dan sekitarnya . Partikel tsb menghasilkan racun, tetapi hanya berpengaruh ke sel-sel yang merusak, sedangkan jaringan yang sehat tidak terpengaruh.
"Kami berharap terapi ini akan digunakan untuk merawat pasien kanker dalam uji coba klinis dalam beberapa tahun."
Kemoterapi tradisionil membunuh sel-sel tubuh di daerah yang terkena dampak dari kanker, yang dapat menimbulkan efek samping seperti kelelahan, rambut rontok atau rasa mual.
Dengan terapi gen ini diharapkan efek samping tersebut akan berkurang.

Dr Lesley Walker, dari badan amal Penelitian Kanker Inggris, berkata: "Hasil penelitian ini sangat membesarkan hati, dan kami berharap suatu saat metode ini dapat digunakan untuk mengobati kanker di masyarakat.
"Terapi gen ini merupakan penelitian yang sangat menarik , namun menargetkan perubahan genetik pada sel-sel kanker sungguh menjadi tantangan utama.
"Ini pertama kalinya usulan solusi yang sangat menarik."

The UK study is published online by the journal Cancer Research. .

No comments:

Post a Comment

komentar silahkan disini