Curah hujan di Arab sebenarnya relatif rendah karena letak geografisnya di daerah gurun pasir. Negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar memiliki curah hujan tahunan rata-rata kurang dari 100 mm. Ini disebabkan:
Faktor Geografis
1. Letak di daerah tropis kering: Arab berada di antara garis lintang 10°LU dan 30°LU, sehingga menerima sedikit curah hujan.
2. Pengaruh gurun pasir: Gurun pasir seperti Sahara dan Arab menghalangi masuknya kelembaban udara.
3. Jarak dari laut: Wilayah Arab yang jauh dari laut memiliki curah hujan lebih rendah.
Faktor Meteorologi
1. Pola angin: Angin utara dan timur laut menghalangi masuknya kelembaban dari Laut Mediterania.
2. Tekanan udara tinggi: Tekanan udara tinggi di atas Arab menghalangi pembentukan awan hujan.
3. Suhu tinggi: Suhu tinggi di siang hari menguapkan kelembaban.
Pengecualian
1. Wilayah pesisir Teluk Persia dan Laut Merah memiliki curah hujan lebih tinggi (100-300 mm/tahun).
2. Pegunungan di Yaman dan Oman memiliki curah hujan lebih tinggi (500-1.000 mm/tahun).
Mekah, kota suci umat Islam di Arab Saudi, sering mengalami banjir karena beberapa faktor:
Faktor Alam
1. Letak geografis: Mekah terletak di lembah antara pegunungan, sehingga air hujan mudah mengalir ke pusat kota.
2. Curah hujan tinggi: Meskipun curah hujan di Arab Saudi relatif rendah, Mekah dapat menerima curah hujan tinggi dalam waktu singkat.
3. Tanah tidak permeabel: Tanah di Mekah kebanyakan terdiri dari batu dan pasir, sehingga tidak dapat menyerap air dengan baik.
Faktor Manusia
1. Pembangunan tidak terkendali: Perkembangan kota yang cepat dan tidak terkendali menyebabkan banyaknya permukaan keras yang tidak dapat menyerap air.
2. Kurangnya sistem drainase: Sistem drainase yang tidak memadai atau rusak dapat menyebabkan air mengalir ke jalan dan bangunan.
3. Penumpukan sampah: Sampah yang menumpuk di saluran air dapat menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir.
Faktor Lain
1. Perubahan iklim: Perubahan iklim global dapat menyebabkan pola cuaca ekstrem, termasuk curah hujan tinggi.
2. Topografi kota: Mekah memiliki topografi yang unik, dengan lembah dan bukit yang dapat mempengaruhi aliran air.
Upaya Mitigasi
1. Pembangunan sistem drainase modern.
2. Penanaman pohon dan penghijauan.
3. Pembatasan pembangunan di daerah rawan banjir.
4. Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan air dan limbah.
Tidak ada jawaban pasti apakah Arab akan berubah menjadi lembah yang subur dan hijau di masa depan. Namun, beberapa tahun terakhir Arab Saudi mengalami perubahan cuaca yang signifikan, seperti curah hujan tinggi dan salju di beberapa daerah. Hal ini membuat beberapa wilayah di Arab Saudi berubah menjadi hijau dan subur, meskipun sebelumnya merupakan padang pasir tandus ¹.
Perubahan ini juga dikaitkan dengan salah satu tanda-tanda hari kiamat, berdasarkan hadits yang menyebutkan bahwa tanah Arab akan kembali menjadi hijau dan subur sebelum hari kiamat. Namun, perlu diingat bahwa kapan hari kiamat terjadi hanya diketahui oleh Allah SWT.
No comments:
Post a Comment
komentar silahkan disini